News Update :
Home » , » ILMU SEBELUM BERKATA DAN BERAMAL

ILMU SEBELUM BERKATA DAN BERAMAL

17:53


            Al-Imam Al-Bukhori dalam Kitab Shahihnya "ilmu sebelum berkata dan beramal". Berkata Ibnu Al-Munir "Maksud Imam Al-Bukhori adalah sesungguhnya ilmu adalah syarat sahnya perkataan dan amalan, keduanya tidak bermanfaat tanpa ilmu. Hal ini berarti ilmu harus didahulukan sebelum keduanya, karena ilmu yang akan membenarkan niat dan niat akan membenarkan amalan.
           
Tegaknya Iman dengan Ilmu
            Seorang hamba harus beriman dengan iman yang benar. Iman ini harus ditegakkan dan dipertahankan bagi setiap mukmin. Iman ini hanya bisa ditegakkan dengan ilmu dan amal, tanpa keduanya maka iman tidak mungkin bisa ditegakkan.
Sebagaimana Allah SWT berfirman :
" Ketahuilah,bahwasanya tidak ada ilah yang berhak kecuali Allah…." ( Q.S. Muhammad :19 )
            Allah memerintahkan dalam ayat ini untuk mengilmui dan memahami kalimat laa ilaaha illa Allah. Hal ini menunjukkan bahwa iman harus dilandasi dengan ilmu yang shahih.
Dakwah ilallah Wajib dengan ilmu
            Allah SWT dan Rasulullah saw memerintahkan untuk berdakwah mengajak manusia melaksanakan yang ma'ruf dan mencegah dari kemungkaran.
Sebagaimana Allah SWT berfirman :
" Kalian adalah sebaik-baiknya umat yang dikeluarkan kepada manusia mengajak yang ma'ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar …. " ( Q.S Ali Imran : 110 )
           
            Berdakwah bukan hanya seruan semata tetapi harus ada syarat ketentuan yang wajib diperhatikan dan diketahui oleh setiap da'i yaitu:
·         Berdakwah haruslah ikhlas hanya kepada Allah (dakwah ilallah). Tidak boleh berdakwah atau menyeruh karena atau kepada kelompok, golongan, partai tertentu dan lainnya.
·         Berdakwah harus dengan bashirah atau ilmu yakni Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah saw sesuai dengan pemahaman Salafus Shalih atau pemahaman para sahabat Rasullulah.. Mengapa harus sesuai dengan pemahaman Salafus shalih? Karena mereka adalah orang yang paling dekat dan paling paham apa yang dilakukan, dikatakan, dan diperintahkan oleh Rasulullah Saw serta para sahabat adalah orang-orang yang paling tinggi iman dan paling banyak ilmunya diantara umat Rasulullah saw yang lain.
Sebagaimana Rasulullah Saw bersabda :

خَيْرَ أُمَّتِـي قَرْنِي ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ
"Sebaik-baik umatku adalah pada masaku. Kemudian orang-orang yang setelah mereka (generasi berikutnya), lalu orang-orang yang setelah mereka." (Shahih Al-Bukhari, no. 3650)
Kedua ketentuan tersebut telah Allah sebutkan dalam Al-Qur'an, yaitu : 
" Katakanlah (Muhammad): inilah jalanku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak kepada Allah di atas Bashirah… " (QS. Yusuf : 108 )
Ibadah Tanpa Ilmu
Kita kadangkala mempunyai semangat yang begitu besar untuk bertaqarrub dan beribadah kepada Allah SWT. Ini merupakan sifat yang mulia dan sesuatu yang terpuji. Tetapi, bagaimanakah jika ibadah dan amalan yang dilakukan dengan semangat tersebut tidak dilandasi ilmu yang shahih? Sudah pasti akan menimbulkan dampak-dampak yang sangat buruk sekali. Diantaranya adalah :
·         Kerusakan yang ditimbulkan akan lebih besar daripada mashalahatnya.
Sebagaimana Ulama mengatakan :
" Barang siapa yang beribadah kepada Allah tanpa ilmu maka kerusakan yang ditimbulkannya jauh lebih besar daripada maslahatnya"
·         Amalan yang tidak dibangun di atas ilmu yakni Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah Saw tidak akan diterima oleh Allah, oleh karena itu beramal harusalah sesuai dengan tuntunan Rasulullah Saw.
Rasulullah Saw bersabda :
" Barang siapa beramal dengan amalan yang tidak sesuai dengan syariat kami ( tidak ada contohnya dari Rasulullah) maka (amalan itu) tertolak." (Mutatafaqun 'Alaih HR. Bukhori dan Muslim)
Bahaya Kejahilan (Al-Jahl) tentang Agama
            Kejahilan adalah factor yang sangat berbahaya yang banyak menimbulkan kerusakan, kekacauan dan hal buruk lainnya. Diantara bahaya kejahilan:
·         Kejahilan adalah penyakit atau virus yang merusak dan mematikan yaitu merusak iman, aqidah dan ibadah seseorang yang menyebabkan ia terjerumus pada kesyirikan, kekufuran dan kebid'ahan.
            Obat dari penyakit yang sangat berbahaya ini tidak lain hanya dengan ilmu, memahami Al-Qur'an dan Sunnah dengan bimbingannya para ulama.
Sebagaimana perkataan Al-imam ibnul Qayyim Al-Jauziyyah :
"Kejahilan adalah penyakit yang mematikan dan obat penyakit tersebut ada dua yang keduanya sejalan dalam tujuan yakni dalil dari Al-Qur'an dan Sunnah  serta pembimbingnya adalaha seorang yang 'alim robbaniyy"
·         Kejahilan terhadap syariat islam merpakan satu diantara sebab munculnya kesesatan dan penyimpangan.
            Syaikhul islam ibnu Taymiyyah berkata tentang sebab munculnya kesesatan salah satunya adalah banyaknya orang-orang yang tidak mengerti tentang yang disyariatkan dan dicintai Allah dan Rasulnya dan yang diajarkan Rasulullah kepada umatnya dan yang beliau perinthkan untuk mengikutinya.
            Syaikh Sholih Fauzan Al-Fauzan menjelaskan dalam kitabnya "Al-Irsyad ila Sholihil I'tiqad',bahwa salah satu factor yang paling besar timbulnya penyimpangan dan bid'ah dalam agama ini adalah karena kejahilan.

Penulis : Maulana S.
Deskripsi : Mahasiswa matematika Fmipa Universitas Sriwijaya. 
YOU MIGHT ALSO LIKE

0 comments:

Post a Comment

 

© Copyright Pemuda Pemudi Muslim 2011 -2012 | Design by Febrian Iskandar | Published by Pemuda-Pemudi Muslim | Powered by Blogger.com.