News Update :
Home » , , » Dakwah sosial bagian 2

Dakwah sosial bagian 2

17:39

Sifat-Sifat Dasar Dakwah
Dalam dialog internasional tentang Dakwah Islam dan Misi Kristen pada tahun 1976, Ismail Raji Al-Faruqi dari Universitas Temple Philadelphia, USA, merumuskan sifat-sifat dasar dakwah sebagai berikut:
a.Dakwah bersifat persuasif, bukan koersif
b.Dakwah ditujukan kepada pemeluk Islam dan non-Islam
c.Dakwah adalah anamnesis, yakni berupa mengembalikan fitrah manusia
d.Dakwah adalah rational intelection, dakwah bersifat rasional.
e.Dakwah adalah rationally necessary, dakwah bersifat kebutuhan.

Fungsi Dakwah:
a. Dengan dakwah umat Islam dapat menjadi saudara.
b.Dakwah Islam mutlak diperlukan agar Islam menjadi penyejuk bagi kehidupan manusia
c. Melalui dakwah, Islam tersebar keseluruh penjuru dunia, jadi dakwah Islam berfungsi sebagai tongkat estafet peradaban manusia.
d.Dakwah berfungsi menjaga orisinalitas pesan dakwah Nabi SAW
e. Dakwah berfungsi mencegah laknat Allah, yakni siksa untuk seluruh manusia.
3. Faktor Hidayah dalam Sistem Dakwah

Pendapat-pendapat para ahli tafsir mengenai pengertian hidayah ada dua yakni pertama, hidayah sebagai petunjuk informatif, yaitu memberikan pemahaman tentang pesan Islam. Hidayah jenis ini ditunjukkan kepada masyarakat yang masih membutuhkan banyak informasi ajaran Islam. Kedua, hidayah sebagai petunjuk pembinaan. Dalam hal ini masyarakat dibimbing dan digerakkan untuk menjalankan ajaran Islam.

Lebih rinci lagi Al-maroghi membagi hidayah Allah menjadi lima macam yaitu:
a.Hidayah Ilham (hidayah al-Ilham)
   Hidayah jenis ini terbentuk sejak kita dilahirkan. Kita dituntut oleh Allah SWT untuk     memenuhi kebutuhan pokok kita.
b. Hidayah pancaindera (hidayah al-haws)
c.Selain dorongan insting, kita juga dituntun oleh Allah lewat pancaindera untukmengenal dunia.
d. Hidayah akal (hidayah al-aql)
e.Melalui akal kita Allah membimbing kita untuk menyelidiki aspek baik dan buruk dalam diri.
f. Hidayah agama dan syariat (hidayah al-adyan wa al-syara’i)
g. Hidayah pertolongan (hidayah al-maunah wa al-taufiq)

Hidayah ini mutlak hak milik Allah, tak satupun makhluk bisa memberikan hidayah ini.
Dengan mengetahui peranan hidayah dalam Islam kita dapat memahami kebebasan dalam dakwah. Pendakwah bukan penentu hidayah tetapi pendorong. Dari berbagai macam hidayah tadi dapat diketahui bahwasanya ada keterbatasan hak dan kemampuan pendakwah untuk merubah sikap dan tingkah laku keagamaan orang yang didakwahinya. Pendakwah hanya bertugas menyampaikan ajaran Allah SWT

Pada dasarnya materi dakwah Islam itu kembali apa tujuan dakwah, karena pada dasarnya apa yang terdapat dalam materi dakwah bergantung pada tujuan dakwah yang yang ingin dicapai. Sebagaimana yang telah disebutkan dalam Al-Quran, bahwa: “Tujuan umum dakwah adalah mengajak ummat manusia (meliputi orang mukmin maupun kafir atau musyrik) kepada jalan yang benar yang diridhai  Allah SWT, agar dapat hidup bahagia dan sejahtera didunia maupun diakhirat”.

Apa yang disampaikan  seorang da’i dalam proses dakwah (nilai-nilai dan ajaran-ajaran islam) untuk mengajak ummat manusia kepada jalan yang diridhai Allah, serta mengubah perilaku mad’u agar mau menerima ajaran-ajaran islam serta memanifestasikannya, agar mendapat kebaikan dunia akhirat, itulah yang disebut materi dakwah. Allah SWT telah memberi petunjuk  tentang materi dakwah yang harus disampaikan , untuk lebih jelasnya perlu mencermati firman Allah SWT dalam Q.S. Ali-Imran : 104.

 “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar merekalah orang-orang yang beruntung. Ma’ruf: segala perbuatan yang mendekatkan kita kepada Allah; sedangkan Munkar ialah segala perbuatan yang menjauhkan kita dari pada-Nya.” (Qs. Al-Imran : 104)

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. Hikmah: ialah Perkataan yang tegas dan benar yang dapat membedakan antara yang hak dengan yang bathil.” (Qs, An-Nahl : 125)

Dalam ayat tersebut yang dimaksud al-Khair adalah nilai-nilai universal yang diajarkan oleh Al-Qur’an dan Sunnah, Al-Khair menurut Rasulullah Saw sebagaimana yang dikemukakan oleh Ibn Katsir dalam Tafsirnya adalah mengikuti Al-Qur’an dan Sunnah Nbi Muhammad Saw, sedangkan Al-Ma’ruf adalah sesuatu yang baik menurut pandangan umum suatu masyarakat selama sejalan dengan Al-Khair. Yang dimaksud dengan Sabili Rabbika adalah jalan yang ditunjukkan Tuhanmu yaitu; Ajaran Islam.

Dari dua ayat tersebut dapat difahami bahwa materi dakwah pada garis besarnya dapat dibagi dua :
1. Al-Qur’an dan Hadits
2. Pokok-pokok ajaran Islam yaitu ; aqidah, ibadah, akhlaq, dan mu’amalah mencakup pendidikan, ekonomi, social, politik, budaya dll.

Namun secara global, materi dakwah dapat diklasifikasikan menjadi tiga hal, yang pada dasarnya ketiganya bersumber dari Al-Quran dan Hadits. Tiga hal itu adalah :

a.Masalah keimanan (aqidah)
Aqidah dalam Islam adalah bathni bersifat i’tiqad bathiniyah yang mencangkup masalah- masalah yang erat hubungannya dengan rukun iman. Masalah aqidah ini secara garis besar ditunjukkan oleh Rasulallah SAW. Dalam sabdanya:
يمان ان تؤمن بالله وملائكته وكتبه ورسله واليوم الأخر وتؤمن بالقدرخيره وشره. رواه مسلمالا
       Artinya: “Iman ialah engkau percaya pada Allah, Malaikat- malikatnya, kitab- KitabNya, Rasul- rasulNya, Hari akhir dan percaya adanya ketentuan Allah yang baik maupun yang buruk   ”. Hadist riwayat Imam Muslim.
Dalam islam, permasalahan aqidah yaitu masalah-masalah yang mencakup keyakinan yang erat hubungannya dengan rukun iman. Dalam pembahasanya, bukan saja tertuju pada hal-hal yang wajib diimani, akan tetapi materi dakwahnya juga menyangkut masalah-masalah yang menjadi lawannya. Seperti syirik, ingkar terhadap keberadaan Tuhan, dan sebagainya.

b. Masalah keislaman (syar’iyah)
Dalam islam, permasalahan syar’iyah erat kaitannya dengan perbuatan nyata dalam mentaati semua peraturan/hukum Allah untuk mengatur hubungan antara manusia dengan tuhannya serta mengatur pergaulan hidup antar sesama manusia. Hal ini dijelaskan dalam sabda Nabi SAW:

الاسلام ان تعبدالله ولاتشرك به شيئاوتقيم الصلاة وتؤمن الزكاة المفروضة وتصوم رمضانا.
رواه الشيخان
Dalam Islam bahwasannya engkau yang menyembah kepada Allah SWT. Dan janganlah engkau mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun yang melakukan sembahyang , membayar zakat- zakat yang wajib, berpuasa pada bulan Ramadhan dan menunaikan ibadah haji di Mekah (Baitullah). ”(H.R Bukhari Muslim)

Permasalahan yang berhubungan dengan masalah syar’iyah bukan saja terbatas pada masaalah ibadah kepada Allah, namun permasalahannya juga mencakup pada masalah yang berkenaan dengan pergaulan hidup antar sesama manusia seperti masalah hukum jual-beli, berumah tangga, warisan, dan lainnya, begitu juga dengan segala bentuk larangan Allah, seperti mabuk, mencuri, berzina, dan sebagainya. Hal itu juga termasuk masalah yang menjadi materi dakwah.

c.Masalah budi pekerti (akhlaqul karimah)
Sebagai materi dakwah, akhlak lebih tepat dikatakan pelengkap bagi keimanan dan keislaman seseorang. Namun bukan berarti masalah akhlak tidak penting, karena bagaimana pun juga, iman dan islam seseorang tidak akan sempurna tanpa dibarengi dengan perwujudan akhlakul karimah.
Rasullulah pun pernah bersabda :“Aku diutus oleh Allah SWT didunia ini hanyalah untuk menyempurnakan Akhlak”.(Hadis sahih)

Dalam buku yang berjudul Dakwah Aktual, mengatakan: Sirah Nabawiyah mengajarkan kepada kita, bahwa materi pertama yang menjadi landasan utama ajaran islam, yang disampaikan Rasullulah SAW kepada ummat manusia adalah masalah yang berkaitan dengan pembinaan akidah salimah, keimanan yang benar, masalah al-insan, tujuan program, status, dan tugas hidup manusia didunia, dan tujuan akhir yang dicapainya, al-musawah, persamaan manusia dihadapan Allah SWT, dan al-adalah, keadilan yang harus ditegakan oleh seluruh manusia dalam menata kehidupanya.

Salah satu nasihat spiritual Ikhwan al- Safa’ bagi perjalanan kehidupan manusia di dunia adalah anjuran untuk mengambil suri tauladan perjalanan kehidupan para Nabi, wali, dan orang- orang salih. Nabi dan orang- orang salih menjalin kehidupan dunianya dengan akhlak terpuji dan perjalanan hidup seimbang. Mereka adalah sosok yang mencapai kesempurnaan hidup. Karakter ini  dapat berada pada manuasia pada manusia apa pun posisinya. Baik sebagai iman- iman penunjuk jalan, para dai’i pemberi petunjuk dengan hikmah dan nasihat yang baik, dan pembela- pembela kebenaran Allah di atas dunia.

Hal penting yang harus disadari yaitu, semua ajaran yang disampaikan itu (materi dakwah), bukanlah semata-mata berkaitan dengan eksistensi dan wujud Allah SWT, akan tetapi bagaimana menumbuhkan kesadaran mendalam, agar mampu mewujudkan atau memanifestasikan aqidah, syar’iyah, dan akhlak dalam ucapan, pikiran, dan tindakan dalam kehidupan sehari-hari.

Materi dakwah yang telah dirinci sebelumnya, pada dasarnya bersumber kepada:
1).Al-Quran dan Hadits
Al-Quran dan Hadits merupakan pedoman dan sumber hukum serta sumber utama ajaran-ajaran islam bagi ummat islam. Oleh karena, materi dakwah yang pada intinya menyampaikan ajaran-ajaran islam tidak mungkin terlepas dari dua sumber tersebut, jika seluruh aktivitas dakwah tidak berpegang teguh pada Al-Quran dan Hadits, maka hal itu akan menjadi sia-sia dan bahkan dilarang oleh islam.
2).Ra’yu Ulama (opini ulama)
Islam menganjurkan umamatnya untuk berfikir- fikir, berijtihad menemukan hukum- hukum yang sangat operasional sebagai tafsiran dan akwil  Al- Qur’an dan hadis. Maka dari hasil pemikiran dan penelitian para ulama ini dapat pula dijadikan sumber kedua setelah Al- Qur’an dan Al- Hadis. Dengan kata lain penemuan baru yang tidak bertentangan dengan Al- Qur’an dan Al- Hadis dapat pula dijadikan sebagai sumber materi dakwah
YOU MIGHT ALSO LIKE

0 comments:

Post a Comment

 

© Copyright Pemuda Pemudi Muslim 2011 -2012 | Design by Febrian Iskandar | Published by Pemuda-Pemudi Muslim | Powered by Blogger.com.