News Update :
Home » , , » Dakwah Sosial

Dakwah Sosial

11:44

Secara harfiah da’wah merupakan masdar dari fi’il da’a dengan arti ajakan, seruan, panggilan, undangan.Dalam Al- Qur’an surat An- Nahl ayat 125 disebutkan bahwa dakwah adalah mengajak umat manusia ke jalan Allah dengan cara bijaksana, nasehat yang baik serta berdebat dengan cara yang baik pula.

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah[845] dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.”

Sedangkan hakikat dakwah Islam yang dicontohkan oleh Rasulullah saw dan para sahabatnya adalah dalam rangka mewujudkan kesejahteraan umat baik di dunia dan di akhirat, dengan bermanhajkan Islam, berpedoman pada Al-Qur’an dan sunnah. Dan tentunya, selain mewujudkan itu, bahwa hakikat dakwah juga ingin memberikan kontribusi perbaikan.

Seorang da’i atau mubaligh dalam menentukan strategi dakwahnya sangat memerlukan pengetahuan dan kecakapan di bidang metodologi. Selain itu bila pola berfikir kita berangkat dari pendekatan sistem (system apprach), di mana dakwah merupakan suatu sistem dan metodologi merupakan salah satu komponen dan unsurnya, maka metodologi mempunyai peranan dan kedudukan  yang sejajar atau sejajar dengan unsur- unsur lainya seperti tujuan dakwah, sasaran masyarakat, subyek dakwah (dai atau mubaligh).Dan tidak bisa ditinggalkan pentingnya sebuah  materi dakwah juga menentukan metode yang seperti apa yang nantinya akan dipergunakan dalam berdakwah.   

Ketika seseorang inggin berdakwah juga harus memperhatikan media dakwah yang mana juga memiliki peranan atau kedudukan sebagai penunjang tercapainya tujuan. Media dakwah mencangkup keseluruhan aktifitas (kegiatan) dakwah walaupun itu bersifat sederhana dan sementara. Dengan demikian media dakwah adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan dakwah yang telah ditentukan. Media dakwah ini dapat berupa barang (material), orang, tempat, kondisi tertentu dan sebagainya.

Dalam semua aktivitas dakwah tentunya sebuah sasaran haruslah dirumuskan agar tujuan umum dakwah dapat tercapai dengan cara dan tahapan yang realistis. Jadi dari semua pemaparan di atas merupakan sarana untuk mencapai sebuah tujuan dakwah yang efektif dan efisien agar lebih jelasnya perlunya pembahasan yang lebih detail dalam makalah ini.

Istilah dakwah Islam diungkapkan secara langsung oleh Allah SWT dalam ayat-ayat  Al-Qur’an . kata dakwah di dalam Al-Qur’an diunkapkan kira-kira 198 kali yang tersebar dalam ayat 55 surat (176 ayat). Kata dakwah oleh Al-Qur’an digunakan secara umum. Artinya, Allah masih menggunakan istilah da’wah il Allah( dakwah Islam) dan da’wah ila nar (dakwah setan) oleh, karena itu, dalam tulisan ini dakwah yang dimaksud adalah da’wah ila Allah (dakwah Islam).

Secara terminologi, para ahli berbeda-beda dalam memberikan pengertian tentang dakwah Islam. Ada yang mengartikan dakwah Islam secara luas seperti Hasan al-Banna, ada yang memberikan pengertian bahwa dakwah merupakan transformasi sosial, seperti Adi Sasono, Dawam menafsirkan dakwah secara normatif yakni mengajak manusia ke jalan kebaikan dan petunjuk untuk memperoleh kebahagiaan di duniadan akhirat.

Meskipun terjadi perbedaan-perbedaan, tetapi sebenarnya pendapat-pendapat nereka memilki benang merah yang dapat menjadi titik temu dan hakikat dari dakwah itu sendiri, yakni dakwah Islam sebagai aktivitas (proses)mengajak kepada jalan Islam.
Dalam aktivitas mengajak kepada jalan Islam, Al-Qur’an memberikan gambaran yang jelas seperti tertera dalam surat Fushilat (41) ayat 33 :

Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya aku Termasuk orang-orang yang menyerah diri?"
            Dari ayat ini ada dua pendekatan yang dapat digunakan dalam menjalankan aktivitas dakwah, yakni dakwah bil-qoul dan dakwah bil-amal. Dakwah bil-qaul  dapat dilakukan secara individual, kelompok atau massa. Inilah yang kemudian menjadi kajian utama dalam Progam Studi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) dan Bimbingan Konseling Islam (BKI). Sementara dakwah bil-amal merupakan aktivitas dakwah yang dilakukan dengan cara social engineering (rekayasa sosial). Dakwah model ini yang menjadi fokus kajian program studi pengembangan masyarakat Islam (PMI). Untuk mengefektifkan dan mengkoordinasikan antara  antara dakwah bil-qaul dengan dakwah bil-amal diperlukan adanya manajemen dan inilah yang menjadi fokus dalam Progam Studi Manajemen Dakwah (MD).

Ismail R. Al-Faruqi dan istrinya Lois Lamnya membagi hakikat dakwah Islam pada tiga term: kebebasan, rasionalitas dan uviversalisme. Kebebasan sangat dijamin dalam agama Islam, termasuk keyakinan dalam meyakini agama. Objek dakwah harus merasa bebas sama sekali dari ancaman, harus benar-benar yakin bahwa kebenaran ini hasil penilaiannya sendiri, karena dakwah tidak bersifat memaksa. Dakwah juga merupakan ajakan untuk berfikir. Keuniversalan Risalan Nabi Muhammad adalah untuk semua manusia, bahkan juga jin. Risalahnya berlaku sepanjang masa tanpa batasan ruang dan waktu.


Episode selanjutnya membahas "Sifat-sifat Dakwah"
YOU MIGHT ALSO LIKE

0 comments:

Post a Comment

 

© Copyright Pemuda Pemudi Muslim 2011 -2012 | Design by Febrian Iskandar | Published by Pemuda-Pemudi Muslim | Powered by Blogger.com.